Kota Cimahi sering dianggap sebagai kota kecil yang hanya menjadi penyangga Bandung. Namun, siapa sangka bahwa Cimahi menyimpan begitu banyak cerita, sejarah, hingga keunikan yang jarang diketahui masyarakat luas. Kota ini bukan hanya sekadar “kota tentara”, melainkan juga pusat budaya, industri, kuliner, dan sejarah yang sangat kaya.
Dalam artikel panjang ini, kita akan membahas fakta-fakta menarik tentang Cimahi yang mungkin belum banyak orang tahu. Fakta ini tidak hanya bermanfaat untuk warga Cimahi sendiri, tetapi juga untuk wisatawan maupun peneliti sejarah.
Sebelum ditetapkan sebagai kota otonom, Cimahi dulu adalah bagian dari Kabupaten Bandung. Status Cimahi berubah menjadi kotamadya pada 21 Juni 2001. Artinya, Cimahi merupakan kota ke-3 di Jawa Barat yang ditetapkan setelah Depok dan Banjar.
Perubahan status ini menjadikan Cimahi memiliki kewenangan untuk mengatur wilayahnya sendiri, baik dari sisi pemerintahan, ekonomi, hingga pembangunan infrastruktur.
Jika dibandingkan dengan kota lain di Jawa Barat, luas Cimahi tergolong kecil. Luasnya hanya sekitar 40,2 km², namun dihuni lebih dari 600 ribu jiwa. Dengan kepadatan penduduk tersebut, Cimahi masuk dalam kategori kota dengan tingkat kepadatan tinggi di Indonesia.
Kondisi ini membawa tantangan besar bagi pemerintah dalam mengatur tata kota, transportasi, dan perumahan.
Cimahi dijuluki sebagai Kota Tentara karena sejak masa kolonial Belanda, wilayah ini memang menjadi pusat militer. Belanda membangun barak, lapangan tembak, serta fasilitas latihan untuk KNIL (Koninklijk Nederlandsch-Indisch Leger).
Hingga kini, beberapa fasilitas militer masih ada, termasuk markas besar TNI dan sekolah militer. Fakta ini membuat Cimahi memiliki peran penting dalam sejarah pertahanan Indonesia.
Tahukah Anda bahwa Cimahi adalah kota pertama di Jawa Barat yang memiliki lampu penerangan jalan listrik? Hal ini terjadi sejak zaman Belanda, karena Cimahi dianggap sebagai pusat strategis yang harus lebih modern daripada kota lain.
Fakta ini menjadikan Cimahi memiliki nilai sejarah teknologi yang tinggi.
Selain dikenal dengan militernya, Cimahi ternyata pernah memiliki kebun teh yang cukup luas. Pada masa kolonial, Belanda membuka perkebunan di daerah Cimahi utara yang tanahnya subur.
Walau kini sebagian besar lahan sudah berubah menjadi pemukiman, beberapa wilayah di Cimahi utara masih menyimpan sisa-sisa perkebunan lama.
Banyak orang hanya tahu Cimahi sebagai kota industri, padahal Cimahi punya curug atau air terjun yang indah. Beberapa di antaranya adalah:
Curug-curug ini menjadi destinasi wisata favorit para pecinta alam yang ingin menikmati suasana segar.
Cimahi dikenal juga sebagai kota industri karena banyak pabrik beroperasi di wilayahnya. Industri tekstil, makanan, dan manufaktur berkembang pesat sejak tahun 1980-an.
Kehadiran industri ini memberi dampak besar, baik dari sisi ekonomi maupun sosial. Banyak penduduk lokal bekerja di pabrik, namun di sisi lain juga menimbulkan tantangan lingkungan.
Tidak banyak yang tahu, Cimahi juga menjadi tempat lahirnya musisi dan seniman Sunda. Beberapa tokoh seni musik Sunda pernah berkarya dari Cimahi, baik dalam musik tradisional maupun modern.
Hal ini menjadikan Cimahi tidak hanya dikenal sebagai kota tentara, tetapi juga kota seni.
Meski sudah modern, Cimahi masih memiliki kampung adat yang menjaga tradisi Sunda. Salah satunya adalah kampung di Cimahi Selatan yang masih mempertahankan nilai gotong royong dan kearifan lokal.
Kampung adat ini sering dijadikan destinasi wisata budaya bagi pelajar maupun wisatawan.
Selain markas militer, Cimahi juga dikenal sebagai pusat kesehatan tentara. Pada zaman Belanda, mereka membangun rumah sakit militer untuk prajurit KNIL.
Kini, rumah sakit tersebut masih berdiri dan dikelola oleh TNI sebagai fasilitas kesehatan militer terbesar di Jawa Barat.
Nama Cimahi berasal dari bahasa Sunda, yaitu “ci” yang berarti air dan “mahi” yang berarti cukup. Jadi, Cimahi berarti air yang cukup.
Penamaan ini terkait dengan kondisi geografis Cimahi yang memiliki banyak sumber mata air sejak dulu.
Stasiun Cimahi sudah ada sejak masa kolonial Belanda. Jalur kereta api ini dibangun untuk mendukung logistik militer dan perkebunan. Hingga kini, Stasiun Cimahi masih berfungsi sebagai salah satu jalur utama kereta di Jawa Barat.
Lokasi Cimahi sangat strategis karena berada di antara Bandung, Lembang, dan Padalarang. Banyak kendaraan antar kota melewati Cimahi, menjadikannya sebagai jalur vital transportasi di Jawa Barat.
Beberapa tokoh nasional lahir atau pernah tinggal di Cimahi. Hal ini menambah nilai historis Cimahi sebagai kota yang berperan penting dalam perkembangan bangsa.
Selain sejarahnya, Cimahi juga punya kuliner khas yang jarang ditemui di tempat lain, seperti:
Kuliner ini tidak hanya digemari warga lokal, tetapi juga wisatawan dari luar kota.
Sejak zaman dahulu, Cimahi sudah menjadi jalur perdagangan karena lokasinya strategis. Pedagang dari Bandung, Cianjur, hingga Jakarta sering melintasi Cimahi untuk berdagang.
Cimahi rutin mengadakan festival budaya Sunda, mulai dari pentas seni, pameran kerajinan, hingga lomba tradisional. Event ini biasanya ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Karena letaknya dekat dengan Bandung dan memiliki gaya hidup yang mirip, Cimahi sering disebut sebagai “Little Bandung”. Banyak tren dari Bandung yang cepat masuk ke Cimahi, mulai dari fashion hingga kuliner.
Cimahi dihuni oleh masyarakat dengan latar belakang yang beragam. Walau mayoritas Sunda, ada juga etnis Jawa, Batak, Minang, hingga Tionghoa yang hidup berdampingan.
Dalam beberapa tahun terakhir, Cimahi dikenal sebagai kota dengan komunitas kreatif digital yang berkembang pesat. Banyak anak muda Cimahi yang berkecimpung di bidang animasi, desain grafis, dan startup digital.
Dari sejarah panjang hingga perkembangan modern, Cimahi bukanlah kota biasa. Kota ini memiliki keunikan dari sisi militer, budaya, hingga industri yang menjadikannya berbeda dari kota lain di Jawa Barat.
Bagi Anda yang ingin mengenal Cimahi lebih dalam, fakta-fakta ini tentu menambah wawasan sekaligus memperkuat kebanggaan terhadap kota tercinta.
Lanjut baca artikel berikutnya: Pertumbuhan Penduduk Cimahi dan Dampaknya Terhadap Perekonomian.